MENENTUKAN
KADAR HEMOGLOBIN DAN
NILAI HEMATOKRIT
ABSTRAK
Hemoglobin terdapat dalam sel darah merah dan yang memberi warna merah pada darah yang
berfungsi untuk mengatur pertukaran oksigen dengan karbon dioksida di dalam
jaringan-jaringan tubuh. Hematokrit
merupakan volume eritrosit yang dipisahkan dari
plasma dengan memutarnya di dalam tabung khusus yang nilainya dinyatakan dalam
persen. Tujuan dari
praktikum ini adalah untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah dan
menentukan persentase sel-sel darah
dalam darah. Pada percobaan hemoglobin menggunakan 2 metode yaitu metode sahli dan hemoglobin
skala. Metode sahli dilakukan dengan cara mengisi tabung sahli dengan HCl
sebanyak 2 ml, kemudian menambahkan 2-3 tetes darah,
dan selanjutnya homogenkan, setelah itu tabug sahli dimasukkan dalam haemometer
serta menambahkan aquades hingga warnanya sama dengan warna cairan
disebelahnya. Adapun dengan metode hemoglobin skala yaitu dengan meletakkan
setetes darah pada lembaran hemoglobin skla kemudian sesuaikan warna darah
dengan warna skala hemoglobin yang ada. Percobaan hematokrit dilakukan dengan
mengisap darah hingga pipa kapiler penuh kemudian menutup tiap ujung pipa
dengan wax kemudian pusingkan dalam micro-centrifuge selama 5 menit. Hasil yang
diperoleh dari metode sahli adalah hemoglobin laki-laki 19% dan perempuan 24%
dan metode hemoglobin skala adlah laki-laki 60 dan perempuan 70. Dan penentuan
persentase hematokrit pada laki-laki dan perempuan mengalami kegagalan karena
darah habis saan proses pemusingan.
Kata Kunci : hemoglobin,
hematokrit, metode sahli, kertas hb skala, dan mikro-centrifuge.
PENDAHULUAN
Hemoglobin merupakan suatu kompleks
protein yang terdiri dari heme yang mengandung besi dan globin dengan interaksi
antara heme dan globin menyebabkan hemoglobin (Hb) merupakan perangkat irraversibel
untuk mengangkut oksigen. Hemoglobin terdapat dalam sel darah merah dan yang
memberi warna merah pada darah yang berfungsi untuk mengatur pertukaran oksigen
dengan karbondioksida di dalam jaringan-jaringan tubuh.
Fungsi
hemoglobin antara lain mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan tubuh, mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke
seluruh tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar membawa karbondioksida dari seluruh jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme
ke paru-paru untuk dibuang.
Hemoglobin tersusun dari empat molekul
protein berupa globulin chan yang terhubung satu sama lain. Hemoglobin normal
pada orang dewasa yaitu HbA terdiri dari 2 alpha-globulin chains dan 2
beta-globulin chains. Pada bayi yang masih dalam kandungan atau sudah lahir
terdiri dari beberapa rantai beta dan molekul hemoglobinnya terbentuk 2 rantai
alfa dan 2 rantai gama yang disebut sebagai HbF.
Sel-sel darah merah mampu mengkonsentrasikan hemoglobin
dalam cairan sel sampai sekitar 34 gm/dl sel. Konsentrasi ini tidak pernah
meningkat lebih dari nilai tersebut, karena ini merupakan batas metabolik dari
mekanisme pembentukan hemoglobin sel. Selanjutnya pada orang normal, persentase
hemoglobin hampir selalu mendekati maksimum dalam setiap sel, namun bila
pembentukan hemoglobin dalam sumsum tulang berkurang, maka persentase
hemoglobin dalam darah merah juga menurun karena hemoglobin untuk mengisi sel
kurang. Apabila hematokrit (persentase sel dalam darah normalnya 40 sampai 45
persen) dan jumlah hemoglobin dalam masing-masing sel nilainya normal, maka seluruh
darah seorang pria rata-rata mengandung 16 gram/dl hemoglobin, dan pada wanita
rata-rata 14 gram/dl/. Oleh karena itu pada orang normal, lebih dari 21
mililiter oksigen dapat dibawa dalam bentuk gabungan dengan 22 hemoglobin pada
setiap desiliter darah, dan pada wanita normal oksigen yang dapat diangkut
sebesar 19 mililiter.
Hematokrit adalah volume eritrosit yang
dipisahkan dari plasma dengan memutarnya di dalam tabung khusus yang nilainya
dinyatakan dalam persen. Nilai hematokrit digunakan untuk mengetahui nilai
eritrosit rata-rata dan untuk
mengetahui ada tidaknya anemi. Penetapan nilai hematokrit dapat dilakukan
dengan cara makro dan mikro. Nilai hematokrit disebut dengan %, nilai untuk
pria 40-48 vol % dan
untuk wanita 37-43 vol %.
Penetapan nilai hematokrit dapat dilakukan dengan teliti, kesalahan metodik
rata-rata 2%. Hal
inilah yang melatar belakangi dilakukannya praktikum darah III mengenai
Hemoglobin dan Nilai Hematokrit.
METODOLOGI
PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum
percobaan darah III dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 September 2016 pukul 8.30-selesai WITA di Laboratorium Fisiologi
Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan darah III untuk
percobaan menentukan kadar hemoglobin dan nilai hematoksit adalah Vaccinostyle,
centrifuge, pipet tetes, haemometer dan tabung sahli.
Bahan
yang digunakan berupa sampel (darah praktikan), alcohol 70%, HCL 0,1 N,
aquades, pipa kapiler, kertas HB skala, wax dan kapas.
Metode Praktikum
A.
Menentukan
Kadar Hemoglobin
1.
Metode Sahli
a.
Larutan HCL 0,1 N
dimasukkan dalam tabung sahli sampai mencapai garis ke-2.
b.
Dalam tabung ditambahkan sebanyak 2 tetes darah sebagai
sampel, lalu homogenkan dengan membentuk angka 8 selama 2 menit.
c.
Masukkan kedalam haemometer, bandingkan warna sampel dengan
warna yang sama dengan tabung disebelahnya. Tetesi setetes demi sedikit aquades
hingga warnanya sama dengan tabung disebelahnya.
d.
Lihat skala dalam tabung dan catat hasilnya.
2.
Kertas
HB Skala
1.
Lukai tangan dengan vaccinostyle
2.
Teteskan bebera tetes darah pada kertas HB
3.
Sobek kertas dan lihat pada skala (normalnya untuk manusia 60-70).
B.
Nilai
Kematokrit
1.
Tempatkan ujung pipa kapiler pada tepat perlakuan (ujung jari).
2.
Biarkan masuk sendiri sampai kira-kira 4/5 bagian dari panjang pipa.
3.
Tutup ujung pipa
dengan malam (wax).
4.
Pusingkan dengan micro-centrifuge selama 10 menit. Kemudian
baca hasil dalam satuan persen pada skala micro-hematokrit.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A.
Penentuan
Kadar Hemoglobin
1.
Metode
Sahli dan Kertas HB Skala
Berdasarkan praktikum Laboratorium Fisiologi
Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, mengenai penentuan kadar
Hemoglobin dengan metode sahli dan kertas HB skala diperoleh hasil hasil
sebagai berikut:
Tabel 10. Penentuan kadar hemo globin dengan metode
Sahli dan Kertas HB Skala
No
|
Metode
|
KLP
|
LK
|
PR
|
|
1
|
Sahli
|
I
|
19 mg/dl
|
-
|
|
II
|
-
|
24 mg/dl
|
|||
III
|
15,4mg/dl
|
||||
IV
|
-
|
18,25 mg/dl
|
|||
V
|
-
|
21,8 mg/dl
|
|||
VI
|
-
|
18,2 mg/dl
|
|||
2
|
HB skala
|
I
|
80
%
|
80
%
|
|
II
|
80
%
|
80
%
|
|||
III
|
60
%
|
70 %
|
|||
IV
|
60
%
|
70 %
|
|||
V
|
80
%
|
70 %
|
|||
VI
|
80
%
|
70 %
|
|||
Sumber:
Data Hasil Praktikum Laboratorium Fisiologi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin,
2016.
Berdasarkan pada hasil
percobaan tersebut diperoleh bahwa nilai hemoglobin pada perempuan lebih besar
presentasenya dibandingkan dengan laki-laki yakni pada perempuan mencapai 24% atau 2,4 gr/dl sedangkan pada
laki-laki 19% atau
1,9
gr/dl jika dihitung dengan metode Sahli, namun jika
menggunakan kertas skala HB nilai sama.
Menurut Wulandari (2009) Kadar
normal hemoglobin dengan metode cyanmeth atau
sahli adalah laki-laki : 14 – 18
mg/dl, perempuan : 12 – 16 mg/dl. Batas normal nilai
hemoglobin untuk seseorang sukar ditentukan karena kadar
hemoglobin bervariasi diantara setiap suku bangsa. Namun WHO telah menetapkan
batas kadar hemoglobin normal berdasarkan umur dan jenis kelamin untuk
laki-laki normalnya adalah 13,0 dan perempuan sebesar 12,0 (Arisman, 2002).
Metode sahli
adalah suatu cara pemeriksaan hemoglobin secara visual. Menentukan kadar hemoglobin
dengan cara ini terdapat banyak sekali sumber kesalahan seperti kemampuan untuk
membedakan warna tidak sama, sumber cahaya yang kurang baik, kelelahan mata,
alat-alat
kurang bersih, ukuran pipet kurang tepat (perlu kalibrasi), warna gelas standar
pucat atau kotor dan lain-laint (Febianty, 2012).
2.
Penentuan
Nilai Hematokrit
Berdasarkan
praktikum Laboratorium Fisiologi Ternak Fakultas Peternakan Universitas
Hasanuddin, mengenai penentuan nilai hematokrit diperoleh hasil hasil sebagai
berikut:
Tabel
11. Penentuan nilai hematokrit
Kelompok
|
Nilai Hematokrit
|
|
LK
|
PR
|
|
I
|
-
|
-
|
II
|
60%
|
-
|
III
|
-
|
65%
|
IV
|
70%
|
-
|
V
|
60%
|
50%
|
VI
|
||
Sumber:
Data Hasil Praktikum Laboratorium Fisiologi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin,
2016.
Berdasarkan pada hasil praktikum
diperoleh nilai hematokrit pada laki-laki sebesar 60% sedangkan pada perempuan 70%. Nilai hematokrit pada laki-laki tersebut tidak sesuai
dengan nilai normal pada umumnya. Hal ini berkaitan dengan pendapat Sugih (2012),
yang menyatakan bahwa nilai
normal hematokrit disebut dengan % , nilai untuk pria 40-48 vol % dan untuk
wanita 37-43 vol %. Penetapan hematokrit dapat dilakukan sangat
teliti,kesalahan metodik rata-rata ± 2%.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Penetapan kadar
hemoglobin dapat dilakukan dengan menggunakan metode Sahli dan kertas HB skala.
2.
Kadar HB yang normal
pada perempuan adalah 12,0 dan untuk laki-laki 13,0.
3.
Penentuan nilai
hematokrit normalnya untuk laki-laki sebesar 40%-48% dan untuk perempuan
37%-43%.
Saran
Sebaiknya
praktikan dan asisten menggunakan waktu yang dengan efektif dan efisien,
sebaiknya alat dan bahan untuk praktikum disediakan oleh pihak laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman, 2002.
Gizi dalam Dasar Kehidupan. EGC: Jakarta.
Febianty,
Nadila, etl. 2012. Perbandingan Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Dengan Menggunakan Metode Sahli dan Autoanalyzer Pada Orang Normal. Fakultas
Kedokteran, Universsitas Kristen Maranatha, Bandung.
Lyza, 2010. Kadar Hemoglobin. Universitas Sumatera Utara.
Mustaqim, Eko Yanuarto. 2013. Hubungan Kadar Hemoglobin (Hb) Dengan
Kebugaran Jasmani Pada Siswa Ekstrakurikuler Sepakbola SMA Negeri 1 Bangsal. Fakultas Ilmu
Keolaragaan. Universitas Negeri Surabaya.
Sugih, Retno. 2012. Darah: Hemoglobin
dan Nilai Hematokrit. Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang.
Wulandari. 2009. Pengaruh Konsumsi Suplemen Zat Besi Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin
Pada Ibu
Menyusui. Jurnal Adisti. Akademi Analis Kesehatan Malang